Salah
satu varian produk Suzuki adalah type transmisi otomatis. Yakni Suzuki
Esteem, Baleno, Swift, SX-4, dan yang terayar Suzuki Ertiga Matic. Mobil
yang dihadirkan PT Suzuki Indomobil Sales dengan transmisi otomatis ini
dikonsep mobil keluarga dan turut meramaikan pasar mobil low MPV di
Indonesia.
Suzuki Ertiga Matic
memiliki desain yang sama persis dengan pendahulunya Suzuki Ertiga
bertransmisi manual. Hadir dalam dua pilihan varian, yakni GX A/T dan GL
A/T. Ertiga Matic memiliki mesin tipe K14B 1.4 liter serta teknologi
Variable Valve Timing (VVT) dengan transmisi otomatis. Sehingga mobil
ini terasa cukup responsif dan menyakinkan pengendara dalam melewati
jalanan padat.
memiliki desain yang sama persis dengan pendahulunya Suzuki Ertiga
bertransmisi manual. Hadir dalam dua pilihan varian, yakni GX A/T dan GL
A/T. Ertiga Matic memiliki mesin tipe K14B 1.4 liter serta teknologi
Variable Valve Timing (VVT) dengan transmisi otomatis. Sehingga mobil
ini terasa cukup responsif dan menyakinkan pengendara dalam melewati
jalanan padat.
Pada bagian fitur keselamatan, Ertiga Matic
menyertakan fitur standar seperti Collapsible Steering Colum, Keyless
Entry, Safety Belt dan Immobilizer. Fitur-fitur tersebut terdapat pada
varian GX dan GL. Sebagai fitur tambahan khusus untuk Suzuki Ertiga
Matic versi GX, terdapat dual SRS airbag, side impact beam, ABS dan EBD.
menyertakan fitur standar seperti Collapsible Steering Colum, Keyless
Entry, Safety Belt dan Immobilizer. Fitur-fitur tersebut terdapat pada
varian GX dan GL. Sebagai fitur tambahan khusus untuk Suzuki Ertiga
Matic versi GX, terdapat dual SRS airbag, side impact beam, ABS dan EBD.
Berikut cara mengoperasikan Suzuki Ertiga Matic
1. P (park/parkir). Pada saat tuas transmisi otomatis berada/digeser ke
posisi P, memungkinkan mesin mobil dihidupkan (run) tanpa mobil
berjalan karena sistem pengunci parkir bekerja (parking lock assembly).
Suzuki mempertimbangkan berbagai aspek keselamatan pengendara. Misalnya,
mesin mobil hanya bisa dihidupkan saat tuas ada di posisi P atau N
(neutral). Untuk lebih aman, pada saat parkir, pastikan tuas transmisi
ada di posisi P, menghindari mobil meluncur sendiri, tanpa dikehendaki.
2. R (reverse/mundur). Memungkinkan mobil berjalan mundur. Kebanyakan
mobil A/T, akan terasa entakan ketika menggeser tuas transmisi dari
posisi P ke R. Ini akibat terjadi peningkatan tekanan oli dalam sistem
hidrolis dalam ruang transmisi. Peningkatan tekanan oli ini, atau yang
dikenal dengan istilah booster, bertujuan meningkatkan daya
cengkeram-mekanik pelat kopling dengan pelat baja dalam sistem transmisi
otomatis. Tujuannya menghindari slip kopling saat terjadi perpindahan
torsi dari mesin ke roda penggerak.
3. N (neutral/netral). Pada saat tuas transmisi otomatis digeser ke
posisi N, memungkinkan mesin mobil hidup tanpa mobil bisa berjalan.
Biasanya, posisi N dipilih pada saat pengendara ingin mobil berhenti
sejenak. Misalnya pada saat lampu lalu lintas menyala merah. Selain
menghemat kampas rem dan kampas kopling/pelat baja, menggeser tuas ke
posisi N lebih aman, mencegah mobil nyelonong tanpa dikehendaki. Posisi N
juga bisa dipilih saat mobil parkir paralel. Sama saat tuas di posisi
P, pada saat di posisi N, umumnya mesin mobil bisa dihidupkan.
4. D (drive). Tuas transmisi di posisi D, memungkinkan mobil
berjalan/melaju dengan perpindahan kecepatan berlangsung secara
otomatis, mulai dari gear 1st umumnya sampai gear 3rd (gear 3rd dengan
rasio gear 1 : 1). Perpindahan kecepatan secara otomatis tanpa harus
menginjak pedal kopling, layaknya mobil bertrasnamisi manual.
5. D-3 atau overdrive/OD. Banyak pengemudi mobil transmisi otomatis
yang belum paham fungsi moda yang satu ini. Padahal, fungsinya
sederhana. Pada saat tuas transmisi digeser ke posisi D-3, atau pada
beberapa jenis mobil, saat tombol OD yang ada di tuas transmisi
diaktifkan, memungkinkan terjadi perpindahan rasio gear dari 1st ke OD,
sehingga hemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang. Posisi gear
D-3 atau OD, juga memungkinkan membatasi perpindahan percepatan mobil
maksimum pada gear 3rd. Umumnya moda D-3 atau OD terasa fungsinya ketika
mobil melaju dengan kecepatan di atas 60 kilometer per jam. Moda D-3
atau OD sangat membantu saat kita hendak berakselerasi tanpa harus
menginjak pedal gas lebih dalam, atau saat akan menyalip kendaraan lain.
Tapi jangan lupa, setelah mobil lain terlampaui, geser kembali tuas ke
posisi D atau non aktifkan kembali tombol OD. Ada yang kerap bertanya,
bagaimana sistem pengamanan dalam mobil transmisi otomatis? Bagaimana
jadinya, kalau tanpa sengaja tuas transmisi yang semula di D, kesenggol
dan geser ke N atau bahkan R? Jangan khawatir, Suzuki sudah
mempertimbangkan itu. Kalau tuas geser ke posisi yang tidak dikehendaki,
maka sistem komputer transmisi otomatis mobil yang dikendalikan TCM (
Transmision Control Module) secara otomatis akan mengeset sistem dalam
moda N atau netral. Sistem dirancang untuk mencegah kehancuran transmisi
otomatis.
6. Intermediate (2 atau D-2). Posisi tuas di 2, memungkinkan mencegah
beroperasinya kecepatan atau gear yang lebih tinggi. Dengan kata lain,
ketika tuas digeser ke 2, transmisi akan bekerja secara otomatis pada
gear 1st dan 2st, serta membatasi perpindahan ke gear 3rd. Selain itu
juga secara mekanis mengaktifkan compression breaking atau yang pada
mobil manual acap kali disebut engine breaking. Fungsinya, saat mobil
melaju diturunan, transmisi otomatis akan membantu menahan laju mobil.
Harap diingat, setelah melintasi jalan normal, geser kembali tuas ke D.
Pengaktifan compression breaking yang terlalu lama, membuat oli
transmisi dan transmisi cepat panas. Oli transmisi juga cepat kotor,
sehingga usia pakai oli lebih singkat. Karena membatasi gear maksimum di
posisi 2nd, maka sangat membantu mobil saat melaju di tanjakan yang
cukup tajam dan panjang. Bisa menahan torsi mesin pada tingkat yang
diinginkan.
7. L (low). Tidak jauh berbeda dengan 2, moda L bekerja untuk membatasi
tingkat kecepatan kendaraan pada gear 1st. Karena bertahan di gear 1st,
maka sangat efektif digunakan pada saat mobil melintasi tanjakan atau
turunan terjal. Karena mobil cukup tenaganya, memungkinkan melintas di
medan yang sulit sekalipun. Bila jalanan normal, jangan lupas geser lagi
tuas ke D.
Jangan lupa untuk kenyaman dan menjaga performa transmisi Automatic Suzuki Anda, lakukan penggantian oli transmisi automatic setiap 40.000Km
Tidak ada komentar:
Posting Komentar